Desa Bonyoh merupakan daerah dataran tinggi, terletak 11 km arah Selatan dari Kecamatan Kintamani dan 30 km arah Utara kota Kabupaten Bangli, dengan luas wilayah 470,170 Ha, dengan sebagian besar lahan digunakan untuk kegiatan pertanian, yakni seluas 321,42 ha. Desa Bonyoh terdiri dari 1 Banjar/Pekraman.
EKONOMI
Struktur perekonomian desa Bonyoh bertumpu pada sektor pertanian. Dimana sebagian besar penduduk desa Bonyoh mengantungkan hidupnya dari pertanian yaitu sebesar 80 %, hal ini juga dapat dilihat dari prosentase penggunaan lahan yaitu dari 321,42 ha wilayah desa Bonyoh seluas 110,00 merupakan lahan pertanian dan 211,42 ha merupakan tegalan/lahan perkebunan yang menghasilkan beraneka ragam produk pertanian mulai dari Jagung,Ketela Rambat yang merupakan produk dominan, Jeruk, Kopi, pisang, dll. Disamping itu sektor lain yang juga berkembang di desa Bonyoh dan cukup banyak digeluti masyarakat yaitu usaha kerajinan patung kayu. Sektor peternakan juga menjadi andalan sebagian besar warga Bonyoh dari skala rumah tangga yang pengelolaannya masih dilakukan secara tradisional untuk menunjang perekonomian keluarga terutama saat kebutuhan di hari raya
SOSIAL DAN BUDAYA
Di bidang sosial penanggulangan kemiskinan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah juga telah meluncurkan berbagai program seperti raskin, bedah rumah, PNPM-MP dll, namun permasalahan di sektor ini masih tetap terjadi. Kemiskinan tetap menjadi permasalahan utama desa, dengan jumlah penduduk miskin berdasarkan data tahun 2017 sebanyak 56 KK.
Kemiskinan dan pengangguran masih merupakan masalah utama yang dihadapi oleh desa. Kondisi ini, tidak dapat dilepaskan dari kondisi ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya masyarakat yang belum optimal, dan bila hal ini tidak segera diupayakan jalan keluar, maka dapat dipastikan pembangunan desa tidak dapat berjalan dengan baik. Penanganan masalah kemiskinan dan penggangguran masih perlu terus diupayakan, baik melalui upaya pengembangan ekonomi desa maupun perluasan kesempatan kerja
KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Di bidang kesehatan, pemerintah juga telah menyediakan sarana prasarana kesehatan dan tenaga medis dalam rangka untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Masalah kesehatan kerap muncul karena kesadaran akan pola hidup bersih dan sehat dari masyarakat masih tetap kurang, hal ini nampak dari rendahnya tingkat kehadiran ibu-ibu dalam kegiatan posyandu. Selain itu kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya agar bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan penyakit masih rendah serta pemanfaatan potensi tanaman obat untuk menjaga kesehatan atau pengobatan masih belum membudaya. Oleh karena itu, berbagai program kesehatan seperti penyuluhan, revitalisasi posyandu masih tetap perlu dilanjutnya, tentunya dengan mengintesifkan koordinasi dengan instani pemerintah sekaligus mendorong keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan kesehatan.